Entah bagaimana tapi aku merasakannya
dengan jelas
dan begitu sesak ketika aku terus saja memikirkannya
begitu banyak cinta ku padamu begitupun dengan kamu yang dengan tulusnya selalu memberikanku begitu banyak kasih sayang, aku, kamu, kita saling mengetahui berapa besar komitmen yang sedang kita jalankan, betapa luas memori-memori yang telah kita ciptakan.
aku yang begitu mencintai kebodohan-kebodohan yang selalu kau ciptakan untuk membuatku setidaknya tersenyum, aku yang begitu mencintai berjuta-juta “i love u” yang selalu kau ucapkan untuk meyakinkan aku bahwa memang cintamu benar-benar nyata, aku yang begitu mencintai muka panik mu saat aku tidak memberimu kabar, aku yang begitu mecintai bisikan “i miss u” mu saat kau menelfonku
aku tau sayang, aku tau cintamu, kau pun mengetahui cintaku seperti apa. aku yang sangat bersyukur betapa indahnya cinta kita, betapa indahnya masa-masa saat kita bertengkar, betapa indahnya saat kau jauh pergi dan kemudian datang kembali untuk sekedar melihat mataku, betapa indahnya kebanggaan yang aku rasakan saat menyadari bahwa aku milikmu.
sayang, apa kamu tau betapa inginya diriku menjadikan kamu masa depanku? betapa inginnya aku menjadi wanita yang berada di belakangmu saat kita sedang menjalankan ibadah solat? betapa inginnya aku mencium tanganmu setiap kau ingin pergi atau pulang kembali padaku? betapa inginnya aku selalu berada di sampingmu saat kamu membutuhkan semangat? dan kamu selalu mengetahui berapa banyak keinginanku yang lain dan aku pun mengetahui berapa besar keinginanmu untuk mewujudkan semua keinginanku, terimakasih sayang untuk cintamu yg begitu menyejukan
sayang, saat ini apa kamu merasakan apa yang sedang aku rasakan? biasanya kita slalu memiliki pikiran yang sama ketika kita sedang memikirkan sesuatu. apa sekarang kamu merasakannya juga? apa kamu merasan kejenuhan yang sedang aku rasakan? entah lah darimana aku menemukan kata “jenuh” itu, aku malu sayang, aku begitu malu mengatan ini padamu, entahlah tapi aku merasakan sesuatu yang biasanya orang mengatakan bahwa itu sebuah kemarahan, aku merasakan kemarahan itu sayang, aku merasakan kemarahan pada diriku sendiri, bagaimana kejenuhan ini bisa aku rasakan disaat aku begitu mencintaimu?
aku melihat warna abu itu sayang, kasihku, apa kamu tau itu apa? warna abu itu begitu memojokanku, terlihat seperti sedang menaruh cermin di depanku, dan aku melihat bayanganku dan aku terlihat begitu jahat, oh apa itu sayang, aku melihat aku sedang menyakitimu, sayang apa kamu tersakiti oleh ku hingga membuat warna abu ini begitu pekat.
sayang, apa arti kejenuhan yang aku rasakan dengan warna abu itu? dan mengapa mereka terlihat saling mengenal dan memiliki arti besar dalam hubungan ini?